AKHIR HAYAT MENGUCAPKAN KALIMAH TAUHID
Deskripsi Masalah
Tradisi masyarakat sangat beragam sekali, ketika ada salah satu dari warganya yang sedang mengalami sakaratul maut biasanya ada pihak keluarga yang menemani dan juga ada yang menuntun untuk melafadkan kalimat tauhid, hal ini tentu selaras dengan sabda Nabi saw “Barang siapa yang akhir perkataannya mengucapkan kalimat Lâ Ilâha il-Allah, maka akan masuk surga” yang aneh dimasyarakat bahwa hadits ini malah sering di plesetkan menjadi kosep dasar bahwa jika setiap seseorang itu nanti pada akhir hayatnya akan dibalas dengan segala perbuatannya yang sudah dilakukan.
Pertanyaan:
Dari penjelasan
diatas, apa keutamaan dari hadist Nabi saw tersebut?
Jawab:
Indikasi dari hadits
tersebut ialah bahwa jika ada orang yang pada masa akhir hidupnya dapat mengucapkan
kalimat tauhid, maka orang tersebut termasuk orang yang diampuni dosanya dan
tidak akan masuk neraka sama sekali [Ibn as-Subki]
Referensi:
حاشية الجمل الجزء 3 صحـ : 92 مكتبة دار إحياء التراث العربي
قَالَ ابْنُ
السُّبْكِيِّ فِي الطَّبَقَاتِ فَإِنْ قُلْتَ إذَا كُنْتُمْ مَعَاشِرَ أَهْلِ
السُّنَّةِ تَقُوْلُوْنَ إِنَّ مَنْ مَاتَ مُؤْمِنًا دَخَلَ الْجَنَّةَ لاَ
مَحَالَةَ وَإِنَّهُ لاَ بُدَّ مِنْ دُخُوْلِ مَنْ لَمْ يَعْفُ اللَّهُ عَنْهُ
مِنْ عُصَاةِ الْمُسْلِمِيْنَ النَّارَ ثُمَّ يَخْرُجُ مِنْهَا فَهَذَا الَّذِي
تُلَقِّنُوْنَهُ عِنْدَ الْمَوْتِ كَلِمَةَ التَّوْحِيْدِ إذَا كَانَ مُؤْمِنًا
مَاذَا يَنْفَعُهُ كَوْنُهَا آخِرَ كَلاَمِهِ قُلْتُ لَعَلَّ كَوْنَهَا آخِرَ كَلاَمِهِ
قَرِيْنَةُ أَنَّهُ مِمَّنْ يَعْفُو اللَّهُ عَنْ جَرَائِمِهِ فَلاَ يَدْخُلُ
النَّارَ أَصْلاً كَمَا جَاءَ فِي اللَّفْظِ اْلآخَرِ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ
النَّارَ وَإِذَا كُنَّا لاَ نَمْنَعُ أَنْ يَعْفُوَ اللَّهُ عَنْ عُصَاةِ
الْمُؤْمِنِينَ وَلاَ يُؤَاخِذَهُمْ بِذُنُوْبِهِمْ فَضْلاً مِنْهُ وَإِحْسَانًا
فَلاَ يُسْتَبْعَدُ أَنْ يَنْصِبَ اللَّهُ النُّطْقَ بِكَلِمَةِ التَّوْحِيْدِ
آخِرَ حَيَاةِ الْمُسْلِمِ أَمَارَةً دَالَّةً عَلَى أَنَّهُ مِنْ أُولَئِكَ
الَّذِيْنَ يَتَجَاوَزُ عَنْ مُسَاوِيْهِمْ اهـ ع ش عَلَيْهِ اهـ