Hubungan santri dengan Gurunya

أضِفْ مُضافا محضةً بالاتصال * لفظا ومعنى مستمِرّاً في الوِصال

Wahai santri !

Jadilah kamu sebagai santri yg menyambung dan menyandarkan diri pada Gurumu baik secara fisik maupun hatinya,sama seperti mudlof yg idlofahnya mahdloh,menyambung pada mudlof ilaih secara lafadz maupun makna.
Sebagai santri yg terus menerus punya ikatan dan hubungan dg Gurunya ( dg mahabbah yg tulus,meneruskan manhajnya, tidak mukholafah, selalu mendoakan dll).

تَجِدْ بِذا نفعا وتعريفا بما * أكْسبَ مِنْ ثانٍ كما قد علما

Maka dirimu akan menemukan kemanfaatan dan kema'rifatan ( mendapat futuh hatinya) sebab “ ketularan ” dari ma'rifatnya Gurumu.


Sama dg mudlof pada idlofah mahdloh yg bisa menjadi Ma'rifat karena “ketularan”ma'rifatnya mudlof ilaih.

ولا تُضِفْ إضافةً لفظيّةْ * معْ نيّة القطع بلا وصليّة

Jangan sekali-kali kamu menjadi santri yg hanya menyandarkan fisiknya saja ( bagi yg masih di pondok) atau menggunakan almamaternya saja(bagi yg sdh dirumah) sementara hatimu putus dan tidak ada ikatan sama sekali dg Gurumu.
Sama dengan idlofah lafdhiyyah (Ghoiru mahdloh)yg hanya menyandarkan lafadznya saja,namun secara ma' na terpisah.

لم تنتفع بكونك في صُحْبتِهْ * فتُبْ وصَحِّحْ قلبَك لِعُلْقَتِهْ

Jika demikian ,dirimu tak akan bisa mengambil manfaat meskipun secara fisik kamu bersama Gurumu.
Maka sebelum terlambat, bertaubat lah dan perbaiki niatmu untuk bisa selalu punya ikatan hati dg Gurumu.

Karena hal ini juga ditegaskan oleh Imam Ibnu Malik dalam khulashohnya :

وإن يشابه المضاف يفعل # وصفا فعن تنكيره لا يعزل

Ketika santri bersifat seperti mudlof dalam idlofah ghoiru mahdloh yg hanya menyandarkan fisik / almamaternya saja tanpa ada ikatan hati dg Gurunya maka dirinya tak akan pernah lepas dari ke"nakirohan"nya,sulit utk mendapatkan futuh, meskipun Gurunya Ma'rifat (ahli futuh).

Seperti yg ditegaskan Imam Abdul Wahhab Sya'roni :

ولو كان شيخه من أكبر الأولياء لا يقدر يسير به في طريق أهل الله خطوة إلا إن طهره قبل ذلك

والله أعلم والكمال لله

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel